Sebagai burung yang paling banyak diminati dikalangan pecinta burung ocehan, burung murai batu tidak lepas dari serangan penyakit yang sanggup menyebabkan banyak sekali permasalahan pada burung tersebut. Mulai dari kehilangan bunyi sampai yang paling jelek ialah berakhir dengan kematian. Bagi ocehmania seharusnya Anda dituntut untuk mengetahui gejala-gejala yang umum terjadi pada burung murai batu anda, sehingga dengan begitu Anda sanggup segera menunjukkan penanganan terhadap tanda-tanda tersebut.
Untuk mendapat burung murai batu yang sehat ditentukan dari peawatan yang Anda lakukan sendiri, semakin sering dan rutin perawatan yang Anda lakukan maka burung murai batu kesayangan Anda pun akan semakin sehat dan rajin bunyi. Demi menjaga kesehatan burung murai batu satria Anda tetap dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, maka Anda dituntut untuk lebih teliti lagi dalam urusan perawatannya. Dengan mengetahui kondisi burung dan jenis penyakit yang dialami maka Anda segera melaksanakan penanganan semoga burung cepat sembuh dan kembali beroceh.
Berikut ialah jenis-jenis penyakit yang menyerang burung murai batu:
- Suara burung murai batu yang serak. Penyakit burung murai batu ini biasanya ditandai dengan bunyi burung yang tersendat-sendat menyerupai ada sesuatu yang mengganjal ditenggorakkan.
- Kutu pada bulu burung murai batu. Penyakit ini biasanya sanggup dikenali dari kebotakan yang terjadi pada burung (bukan alasannya ialah mabung), selain itu burung murai batu terlihat gelisah sambil mematuki bulunya.
- Senot. Penyakit ini ditandi dengan pembengkakan pada mata burung Murai serta dibarengi dengan mata berair. Biasanya ini terjadi alasannya ialah santunan pakan serangga yang berlebihan.
- Bulu ekor yang rontok tidak mau tumbuh. Biasanya penyakit ini biasanya dikarenakan burung murai batu mabung yang tidak sempurna, sehingga bulu ekor terhambat pertumbuhannya.